KESEHATAN MENTAL (Tulisan 1)
Kesalahan mental dapat memberikan
dampak terhadap kehidupan sehari-hari atau masa depan seseorang termasuk
anak-anak dan remaja. Merawat dan melindungi keshatan mental anak-anak
merupakan aspek yang sangat penting yang dapat membantu perkembangan anak yang
lebih baik di masa depan.
kesehatan mental merupakan aspek sangat penting bagi setiap
fase kehidupan manusia.Kesehatan mental terentang dari yang baik sampai dengan
yang buruk.Setiap orang, mungkin dalam hidupnya mengalami kedua sisi rentangan
tersebut, kadang-kadang keadaan mentalnya sangat sehat, tetapi dilain waktu
justru sebaliknya. Pada saat mengalami masalah kesehatan mental, seseorang
membutuhkan pertolongan orang lain untuk mengatasi masalah yang dihadapinya
tersebut.
Gangguann
mental atau penyakit mental adalah pola psikologis atau perilaku yang pada
umumnya terkait dengan stress atau kelainan mental yang tidak dianggap sebagai bagian
dari perkembangan normal manusia. Gangguan tersebut didefinisikan sebagai
kombinasi afektif, perilaku, komponen kognitif atau persepsi, yang berhubungan
dengan fungsi tertentu pada daerah otak atau sistem saraf yang menjalankan
fungsi sosial manusia. Penemuan dan pengetahuan tentang kondisi kesehatan
mental telah berubah sepanjang perubahan waktu dan perubahan budaya, dan saat
ini masih terdapat perbdaan tentang definisi, penilaan dan klasifikasi,
meskipun kriteria pedoman standar telah digunakan secara luas. Lebih dari
sepertiga orang di sebagian besar negara-negara melaporkan masalah pada satu
waktu pada hidup mereka yang memenuhi kriteria salah satu atau beberapa tipe
umum dari kelainan mental.
Penyebab
gangguan mental bervariasi dan pada beberapa kasus tidak jelas, dan teori
terkadang menemukan penemuan yang rancu pada suatu ruang lingkup lapangan.
Layanan untk penyakit ini terpusat di Rumah Sakit Jiwa atau di masyarakat
sosial, dan penilaian diberikan oleh psikiater, psikolog klinik, dan terkadang
psikolog pekerja sukarela, menggunakan beberapa variasi metode tetapi sering
bergantung pada observasi dan tanya jawab. Perawatan klinik disediakan oleh
banyak profesi kesehatan mental. Psikoterapi dan pengobatan psikiatrik
merupakan dua opsi pengobatan umum, seperti juga intervensi sosial, dukungan
lingkungan, dan pertolongan diri.
-
Sejarah kesehatan mental
Dilihat dari namanya yaitu
kesehatan mental kita sudah bisa menduga bahwa ini berhubungan dengan
kebahagiaan atau kesejahteraan jiwa kita. Sebelum kita mempelajari sejarah dari
kesehatan mental ini, mari kita kenal dulu apa yang disebut dengan kesehatan
mental itu.
Kesehatan mental adalah ilmu yang mempelajari masalah kesehatan
mental/jiwa, yang bertujuan mencegah timbulnya gangguan/penyakit mental dan
gangguan emosi, dan berusaha mengurangi atau menyembuhkan penyakit mental,
serta memajukan kesehatan jiwa rakyat (Kartini Kartono dan Jenny Andary . Yusak
,1999: 9-10).
Pada tahun 1950, organisasi mental hygiene terus bertambah,
yaitu dengan berdirinya NationalAssociation for Mental Health.
Gerakan mental hygiene ini terus berkembang sehingga pada tahun 1975
di Amerika terdapat lebih dari seribu perkumpulan kesehatan mental. Di belahan
dunia lainnya, gerakan ini dikembangkan melalui The World Federation
for Mental Health dan The World Health Organization.
Dalam perkembangan selajutnya, pendekatan naturalistik ini tidak
dipergunakan lagi dikalangan orang-orang kristen. Seorang dokter perancis,
Philipe Pinel (1745-1826) menggunakan filasafat politik dan sosial yang baru
untuk memecahkan problem penyakit mental. Dia telah terpilih menjadi kepala
Rumah Sakit Bicetre di Paris. Di rumah sakit ini, para pasiennya (yang maniac)
dirantai, diikat ditembok dan ditempat tidur. Para pasien yang telah dirantai
selama 20 tahun atau lebih, adan mereka dipandang sangat berbahaya dibawa jalan-jalan
disekitar ruimah sakit. Akhirnya, diantara mereka banyak yang berhasil, mereka
tidak menunjukkan lagi kecenderungan untuk melukai atau merusak dirinya sendiri.
-
Ada
bukti dibatasi oleh untuk menilai keberadaan atau sifat gangguan mental sebelum
catatan tertulis. psikologi evolusi menunjukkan bahwa beberapa disposisi
genetik yang mendasari, mekanisme psikologis dan tuntutan sosial yang hadir,
meskipun beberapa gangguan mungkin telah berkembang dari suatu ketidaksesuaian
antara lingkungan leluhur dan kondisi modern.Beberapa kelainan perilaku
istimewa telah ditemukan pada kera besar non-manusia.
Ada
bukti dari zaman Neolitik dari praktek trepanation (memotong lubang besar ke
dalam tengkorak), mungkin sebagai upaya untuk menyembuhkan penyakit yang
mungkin telah memasukkan gangguan mental.
Philippe
Pinel di Perancis dan William Tuke dari Inggris adalah salah satu
contoh orang yang berjasa dalam mengatasi dan menanggulangi orang-orang yang
terkena penyakit mental.Masa-masa Pinel dan Tuke ini selanjutnya dikenal dengan
masa pra ilmiah karena hanya usaha dan praksis yang mereka lakukan tanpa adanya
teori-teori yang dikemukakan.
Masa
selanjutnya adalah masa ilmiah, dimana tidak hanya praksis yang dilakukan
tetapi berbagai teori mengenai kesehatan mental dikemukakan.Masa ini berkembang
seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan alam di Eropa.
Dorothea
Dix
merupakan seorang pionir wanita dalam usaha-usaha kemanusiaan berasal dari
Amerika.Ia berusaha menyembuhkan dan memelihara para penderita penyakit mental
dan orang-orang gila. Sangat banyak jasanya dalam memperluas dan memperbaiki
kondisi dari 32 rumah sakit jiwa di seluruh negara Amerika bahkan sampai ke
Eropa.Atas jasa-jasa besarnya inilah Dix dapat disebut sebagai tokoh besar pada
abad ke-19.
Tokoh
lain yang banyak pula memberikan jasanya pada ranah kesehatan mental adalah
Clifford
Whittingham
Beers
(1876-1943). Beers pernah sakit mental dan dirawat selama dua tahun dalam
beberapa rumah sakit jiwa.Ia mengalami sendiri betapa kejam dan kerasnya
perlakuan serta cara penyembuhan atau pengobatan dalam asylum-asylum tersebut.
Sering ia didera dengan pukulan-pukulan dan jotosan-jotosan, dan menerima
hinaan-hinaan yang menyakitkan hati dari perawat-perawat yang kejam. Dan banyak
lagi perlakuan-perlakuan kejam yang tidak berperi kemanusiaan dialaminya dalam
rumah sakit jiwa tersebut.Setelah dirawat selama dua tahun, beruntung Beers
bisa sembuh.
Di
dalam bukunya ”A Mind That Found Itself”, Beers tidak hanya melontarkan
tuduhan-tuduhan terhadap tindakan-tindakan kejam dan tidak berperi kemanusiaan
dalam asylum-asylum tadi, tapi juga menyarankan program-program perbaikan yang
definitif pada cara pemeliharaan dan cara penyembuhannya. Pengalaman pribadinya
itu meyakinkan Beers bahwa penyakit mental itu dapat dicegah dan pada banyak
peristiwa dapat disembuhkan pula. Oleh keyakinan ini ia kemudian menyusun satu
program nasional, yang berisikan:
1.
Perbaikan dalam metode pemeliharaan dan penyembuhan para penderita mental.
2. Kampanye memberikan informasi-informasi agar orang mau bersikap lebih
inteligen dan lebih human atau berperikemanusiaan terhadap para penderita
penyakit emosi dan mental.
3. Memperbanyak riset untuk menyelidiki sebab-musabab timbulnya penyakit mental
dan mengembangkan terapi penyembuhannya.
4. Memperbesar usaha-usaha edukatif dan penerangan guna mencegah timbulnya
penyakit mental dan gangguan-gangguan emosi.
William
James dan Adolf Meyer, para psikolog besar, sangat terkesan oleh uraian Beers
tersebut. Maka akhirnya Adolf Meyer-lah yang menyarankan agar ”Mental Hygiene”
dipopulerkan sebagai satu gerakan kemanusiaan yang baru. Dan pada tahun 1908
terbentuklah organisasi Connectitude Society for Mental Hygiene.Lalu pada tahun
1909 berdirilah The National Committee for Mental Hygiene, dimana Beers sendiri
duduk di dalamnya hingga akhir hayatnya.
Cara pendekatan kesehatan mental :
a.
Orientasi Klasik
Sehat atau tidaknya seseorang
secara mental belakangan ini lebih ditentukan oleh kemampuan penyesuaian diri
terhadap lingkungan. Orang yang memiliki kemampuan menyesuaikan diri dengan
lingkungannya dapat digolongkan sehat mental. Sebaliknya orang yang tidak dapat
menyesuaikan diri digolongkan sebagai tidak sehat mental.
Orientasi klasik yang umumnya
digunakan dalam kedokteran termasuk psikiatri mengartikan sehat sebagai kondisi
tanpa keluhan, baik fisik maupun mental. Orang yang sehat adalah orang yang
tidak mempunyai keluhan tentang keadaan fisik dan mentalnya. Sehat fisik
artinya tidak ada keluhan fisik. Sedang sehat mental artinya tidak ada keluhan
mental.
Dengan menggunakan orientasi
penyesuaian diri, pengertian sehat mental tidak dapat dilepaskan dari konteks
lingkungan tempat individu hidup. Oleh karena kaitannya dengan standar norma
lingkungan terutama norma sosial dan budaya, kita tidak dapat menentukan sehat
atau tidaknya mental seseorang dari kondisi kejiwaannya semata. Ukuran sehat
mental didasarkan juga pada hubungan antara individu dengan lingkungannya.
Seseorang yang dalam masyarakat tertentu digolongkan tidak sehat atau sakit
mental bisa jadi dianggap sangat sehat mental dalam masyarakat lain. Artinya
batasan sehat atau sakit mental bukan sesuatu yang absolut.
b.
Orientasi Penyesuaian Diri
Dalam banyak literatur psikologi
kesehatan, pengembangan diri dan kemampuan penyesuaian diri merupakan salah
satu indikasi dari kepribadian yang sehat. Kita dapat melihat di antaranya
dalam uraian-uraian Gordon W. Allport, Carl Rogers, Abraham Maslow dan Viktor
Frankl. Pemikiran mereka menegaskan bahwa pribadi yang sehat selalu ditandai
dengan keinginan untuk tumbuh dan berkembang, berorientasi ke masa depan
sambil tetap realistis dan mampu melakukan inovasi bagi diri serta
lingkungannya. Artinya perbaikan kemampuan penyesuaian diri tidak hanya perlu
dilakukan pada mereka yang mengalami gangguan mental tetapi juga pada siapa
saja.
penyesuaian diri merupakan dasar bagi
penentuan derajat kesehatan mental seseorang. Orang yang dapat menyesuaikan
diri secara aktif dan realistis sambil tetap mempertahankan stabilitas diri
mengindikasikan adanya kesehatan mental yang tinggi pada dirinya. Sebaliknya
mereka yang tidak mampu menyesuaikan diri secara aktif, tidak realistik dan
tidak stabil dirinya menunjukkan rendahnya kesehatan mental pada dirinya.
Dengan kata lain kemampuan penyesuaian diri merupakan variabel utama dalam
kesehatan mental. Dengan demikian dapat dipahami bahwa peningkatan derajat
kesehatan mental setara dengan peningkatan kemampuan penyesuaian diri yang
aktif, realistik disertai dengan stabilitas diri. Kemampuan penyesuaian diri
idealnya dilatih dan dibina sejak kecil
c.
Orientasi Pengembangan Potensi
Mewujudnyatakan
potensi seperti bakat, kreativitas, minat dan lain-lain dalam diri individu.
Pelepasan sumber-sumber yg tersembunyi dari bakat, kreativitas, Energi dan
dorongan (Schultz, 991). Dibutuhkan fokus yang lebih untuk mencapai arah tujuan
atau potensi diri yang lebih dikembangkan. Pengembangan potensi ini juga
dipengaruhi peranan keluarga, sekolah dan masyarakat. Juga adanya kesempatan
yang diberikan lingkungan pada individu baik yang potensinya masih tersembunyi
maupun yang sudah ditemukan.
Sumber :
-
Jurnal Konsep
Sehat
-
Jurnal “psychoanalysis-History”
-
Jurnal
Kesehatan Mental