a.
Bagaimana cara memilih pasangan
Pernikahan
adalah hal mulia, yang dikaruniakan Tuhan. Karena itu, pernikahan harus
ditempuh dengan rukun, sehati, setujuan, penuh kasih sayang, percaya seorang
akan yang lain, dan bersandar kepada kasih karunia Tuhan. Pernikahan tidak
boleh ditempuh atau dimasuki dengan sembarangan, dirusak oleh karena kurang
bijaksana, dinista atau dinajiskan; melainkan hendaklah hal itu dihormati dan
dijunjung tinggi dengan takut akan Tuhan serta mengingat maksud Allah dalam
pernikahan itu. Memilih jodoh atau pasangan hidup bukanlah hal remeh dan mudah.
Ada banyak kasus orang yang sudah menikah dan berpikir bahwa pasangannya adalah
pasangan hidupnya yang tepat, tetapi pada akhirnya bercerai dengan alasan tidak
cocok. Mengapa tidak cocok, bahkan bercerai? Karena mereka tidak saling
mengenal sungguh-sungguh? Sebelum menikah, kebiasaan negatif atau kebiasaan
buruk tidak ditunjukkan oleh pria dan wanita tersebut. Setelah menikah dan
hidup bersamalah, semua kebiasaan negatif tersebut diketahui dan tampak dengan
jelas. Seringkali, impian dan harapan tidak sesuai dengan kenyataan! Karena
itu, dalam hal mencari dan memilih pasangan hidup, Kekristenan mengajarkan
bahwa Tuhan tidak membiarkan manusia bertindak sendiri. Tuhan telah memberikan
prinsip-prinsip absolut dalam memilih pasangan hidup dan membangun sebuah
keluarga yang harmonis dan bahagia.
Menikah mengandung tanggung jawab yang
besar. Oleh karena itu, memilih pasangan hidup juga merupakan hal yang harus
benar-benar diperhatikan. Rasulullah SAW telah memberikan teladan dan petunjuk
tentang cara memilih pasangan hidup yang tepat dan islami. Insya Allah
tips-tips berikut ini akan dapat bermanfaat.
A. Beberapa kriteria memilih calon
istri
- Beragama islam (muslimah). Ini adalah syarat yang utama dan pertama.
- Memiliki akhlak yang baik. Wanita yang berakhlak baik insya Allah akan mampu menjadi ibu dan istri yang baik.
- Memiliki dasar pendidikan Islam yang baik. Wanita yang memiliki dasar pendidikan Islam yang baik akan selalu berusaha untuk menjadi wanita sholihah yang akan selalu dijaga oleh Allah SWT. Wanita sholihah adalah sebaik-baik perhiasan dunia.
- Memiliki sifat penyayang. Wanita yang penuh rasa cinta akan memiliki banyak sifat kebaikan.
- Sehat secara fisik. Wanita yang sehat akan mampu memikul beban rumah tangga dan menjalankan kewajiban sebagai istri dan ibu yang baik.
- Dianjurkan memiliki kemampuan melahirkan anak. Anak adalah generasi penerus yang penting bagi masa depan umat. Oleh karena itulah, Rasulullah SAW menganjurkan agar memilih wanita yang mampu melahirkan banyak anak.
- Sebaiknya memilih calon istri yang masih gadis terutama bagi pemuda yang belum pernah menikah. Hal ini dimaksudkan untuk memelihara keluarga yang baru terbentuk dari permasalahan lain.
B. Beberapa kriteria memilih calon
suami
- Beragama Islam (muslim). Suami adalah pembimbing istri dan keluarga untuk dapat selamat di dunia dan akhirat, sehingga syarat ini mutlak diharuskan.
- Memiliki akhlak yang baik. Laki-laki yang berakhlak baik akan mampu membimbing keluarganya ke jalan yang diridhoi Allah SWT.
- Sholih dan taat beribadah. Seorang suami adalah teladan dalam keluarga, sehingga tindak tanduknya akan ‘menular’ pada istri dan anak-anaknya.
- Memiliki ilmu agama Islam yang baik. Seorang suami yang memiliki ilmu Islam yang baik akan menyadari tanggung jawabnya pada keluarga, mengetahui cara memperlakukan istri, mendidik anak, menegakkan kemuliaan, dan menjamin kebutuhan-kebutuhan rumah tangga secara halal dan baik.
Sebagai catatan tambahan, dianjurkan memilih calon
pasangan hidup yang jauh dari silsilah kekerabatan. Hal ini dimaksudkan
untuk menjaga keturunan dari penyakit-penyakit menular atau cacat bawaan
kekerabatannya. Selain itu juga dapat memperluas pertalian kekeluargaan dan
ukhuwah islamiyah.
Semoga kita semua dibimbing oleh Allah SWT dalam
berikhtiar mendapatkan pasangan hidup yang terbaik dan diridhoi-Nya serta dapat
ikut serta menemani kita ke surga dunia dan akhirat. Amin.
Sumber : http://cara-muhammad.com/tips/tips-memilih-pasangan-hidup/
b. Seluk beluk
hubungan dalam perkawinan
Pada umumnya salah satu tanda
kegagalan suami-istri dalam mencapai kebahagiaan perkawinan adalah perceraian.
Perceraian adalah akumulasi dari kekecewaan yang berkepanjangan yang disimpan
dalam alam bawah sadar individu. Adanya batas toleransi pada akhirnya
menjadikan kekecewaan tersebut muncul kepermukaan, sehingga keinginan untuk
bercerai begitu mudah.
Masalah diseputar perkawinan atau kehidupan
berkeluarga antara lain:
·
Kesulitan ekonomi keluarga yang kurang tercukupi.
· Perbedaan
watak.
· Temperamen
dan perbedaan kepribadian yang sangat tajam antara suami dan istri.
· Ketidakpuasan
dalam hubungan seks.
· Kejenuhan
rutinitas.
·
Hubungan antara keluarga besar yang kurang baik.
·
Adanya istilah WIL (wanita idaman lain) atau PIL (pria idaman lain).
· Masalah
harta warisan.
·
Menurunnya perhatian kedua belah pihak.
· Domonasi dan
intervensi orang tua atau mertua.
·
Kesalahpahaman antara kedua belah pihak.
Dari salah satu
masalah diatas yaitu kesalahpahaman yang menyebabkan pasangan menjadi
tersinggung, sehingga terkadang memicu adanya perceraian, merupakan masalah
yang sering terjadi dalam kehidupan rumah tangga. Karena kesalahpahaman itulah
yang terkadang pasangan enggan untuk membuka komunikasi dengan pasangannya yang
kemudian menimbulkan misskomunikasi. Tanpa mereka sadari dengan keadaan seperti
itu malah akan membuat mereka sulit dalam menghadapi problem apapun. Komunikasi
yang intern dan baik akan melahirkan saling keterbukaan dan suasana keluarga
yang nyaman.
Allah juga memerintahkan kepada suami-istri untuk selalu berbuat baik.
Suami dan istri sering beranggapan bahwa masalah yang timbul akan
selesai dengan sendirinya, asalkan bersabar dan menyediakan waktu yang panjang.
Allah juga memerintahkan kepada suami-istri untuk selalu berbuat baik.
Suami dan istri sering beranggapan bahwa masalah yang timbul akan
selesai dengan sendirinya, asalkan bersabar dan menyediakan waktu yang panjang.
Namun
kenyataannya masalah yang didiamkan bukan membaik, malah memburuk seiring
berjalannya waktu yang lama. Kejengkelan makin menumpuk dan penyelesaian makin
jauh di mata, kareana masalah menjadi seperti benang kusut dan tidak tahu lagi
harus memulainya dari mana. Tabungan cinta cenderung menyusut seiring dengan
berkecamuknya masalah dengan berkurangnya cinta dan kasih sayang, berkurang
pulalah semangat untuk menyelesaikan masalah. Pada akhirnya ketidakpedulian
menggantikan cinta dan makin menyesuaikan diri dalam kehidupan yang tidak sehat
ini. Dengan kata lain antara suami dan istri sudah menemukan cara yang efektif
untuk menyelesaikannya tapi tidak dilakukan sehingga dapat menimbulkan
perceraian.
c. Penyesuaian
dan pertumbuhan dalam perkawinan
Perkawinan tidak berarti mengikat pasangan sepenuhnya. Dua individu ini
harus dapat mengembangkan diri untuk kemajuan bersama. Keberhasilan dalam
perkawinan tidak diukur dari ketergantungan pasangan. Perkawinan merupakan
salah satu tahapan dalam hidup yang pasti diwarnai oleh perubahan. Dan
perubahan yang terjadi dalam sebuah perkawinan, sering tak sederhana. Perubahan
yang terjadi dalam perkawinan banyak terkait dengan terbentuknya relasi baru
sebagai satu kesatuan serta terbentuknya hubungan antarkeluarga kedua pihak. Relasi
yang diharapkan dalam sebuah perkawinan tentu saja relasi yang erat dan hangat.
Tapi karena adanya perbedaan kebiasaan atau persepsi antara suami-istri, selalu
ada hal-hal yang dapat menimbulkan konflik. Dalam kondisi perkawinan seperti
ini, tentu sulit mendapatkan sebuah keluarga yang harmonis. Pada dasarnya,
diperlukan penyesuaian diri dalam sebuah perkawinan, yang mencakup perubahan
diri sendiri dan perubahan lingkungan. Bila hanya mengharap pihak pasangan yang
berubah, berarti kita belum melakukan penyesuaian. Banyak yang bilang
pertengkaran adalah bumbu dalam sebuah hubungan. Bahkan bisa menguatkan ikatan
cinta. Hanya, tak semua pasangan mampu mengelola dengan baik sehingga kemarahan
akan terakumulasi dan berpotensi merusak hubungan.
d. Perceraian
dan pernikahan kembali
Ini adalah
gambaran yang indah dari harapan dan janji, tapi kemewahan itu tak lantas
menjadikan pernikahan itu sebagai pernikahan yang penuh kasih. Sebagaimana kita
tahu, hanya dalam satu dekade saja “pernikahan millennium ini” terurai seperti
pernikahan lain yang berakhir dengan kisah perselingkuhan dan perceraian yang
menyedihkan. Yang lebih menyedihkan lagi, yaitu bahwa Diana berasal dari sebuah
keluarga yang berpisah. Orang tuanya bercerai ketika Diana masih sangat muda.
Dan itulah saat dimana ibunya meninggalkan rumah selamanya. Kepergian ibunya
membawa pengaruh yang sangat besar dalam kehidupan Diana. Ia seolah memiliki
trauma terhadap perceraian. Setelah pertemuannya yang pertama dengan Pangeran
Charles, Diana berkata pada teman-temannya bahwa ia akan menikah dengannya.
Teman-temannya pun bertanya-tanya mengapa Diana berkata demikian, lalu Diana
menjawab, “ Karena dia adalah satu-satunya pria di planet ini yang tidak
diizinkan untuk menceraikan saya.”
Dari kisah hidup Putri Diana
kita dapat melihat dengan jelas bahwa tidak ada janji, kebijaksanaan, atau
kekayaan manusia sekalipun yang dapat menjaga keutuhan tali pernikahan. Dosa
telah terlalu banyak mempengaruhi kehidupan kita. Tetapi Alkitab
mempunyai kunci untuk menjadikan suatu pernikahan bahagia dan produktif dan
menghindarkan bencana perceraian. Buku Pernikahan, Perceraian, & Pernikahan
Kembali dapat membantu kita untuk menemukan setiap kunci yang disediakan Tuhan
untuk menjaga keutuhan sebuah pernikahan. Buku ini tidak hanya memaparkan
prinsip-prinsip Alkitabiah yang dapat menjaga pernikahan, namun juga
menyediakan nasehat-nasehat praktis seputar pernikahan, perceraian, &
pernikahan kembali.
e. Single
Life
Beberapa
Pendapat dan Alasan Keliru Seputar Hidup Menjadi Single ---Tidak
ada yang salah dengan pilihan seseorang untuk memilih hidup sendiri tanpa
pasangan atau Single. Karena setiap pilihan pastinya ada konsekuensi dan
tanggung jawab sendiri yang sudah siap ia pikul, termasuk pilihan untuk menjadi
Single. Sayangnya, sebagian besar orang yang memilih hidup menjadi single di
dasarkan kepada alasan dan pendapat yang keliru. Tidak sedikit dari para single
berusaha menutupi perasaan hati yang tertekan karena menjadi single dengan
alasan bohong dan pendapat keliru. Dan berikut adalah Beberapa Pendapat dan
Alasan Keliru Seputar Hidup Menjadi Jomblo yang sering di ucapkan oleh para
Jomblo ketika ia ditanya alasan memilih hidup menjadisingle
Menjadi Single bisa jauh lebih bahagia
Menjadi Single bisa jauh lebih bahagia
Memang benar
jadi single membuat seseorang lebih fokus pada mimpi dan keinginannya. Sehingga
kebahagiaan juga mudah diraih oleh si single. Namun punya pacar juga tetap bisa
mendukung mimpi itu kok. Tinggal bagaimana caranya Anda pintar-pintar
memprioritaskan urusan mimpi dan hubungan asmara.
Tak ada waktu buat pacaran
Alasan fokus pada karir,
menyeimbangkan persahabatan, dan menikmati waktu sendiri sering dipakai oleh si
single. Mereka menganggap kesibukan adalah faktor kenapa sampai sekarang si
jomblo tak juga punya pacar. Faktanya, cinta dan pacar tak akan menyita lebih
banyak waktu mereka lho.
Jomblo itu tipe seorang yang mandiri
Ada banyak hal yang bisa dilakukan
oleh single seorang diri. Namun sebenarnya beberapa hal lain justru lebih baik
dijalani bersama pasangan. Menggunakan alasan sudah mandiri hanya merupakan bentuk
kebohongan. Sebab mereka tidak bisa selamanya melakukan sesuatu sendirian.
Pacaran itu merepotkan
Memang
setiap hubungan asmara memiliki masalah tertentu. Tetapi masa setiap hari orang
pacaran berhadapan dengan problem pelik yang tak ada habisnya? Jadi para single
jangan sekali-kali menggunakan alasan ini untuk membela statusnya.
Lebih nyaman dengan Teman Tapi Mesra (TTM)
TTM atau teman tapi mesra biasanya
adalah hubungan asmara yang paling sering dijalani si single. Mereka bilang TTM
jauh lebih nyaman daripada pacaran yang sifatnya mengikat. Well, justru TTM ini
lebih riskan karena tidak memiliki kejelasan di dalam hubungan.
Sumber :
http://cara-muhammad.com/tips/tips-memilih-pasangan-hidup/
http://www.akhirzaman.org/buku-buku/1001-pernikahan-perceraian-pernikahan-kembali
http://www.akhirzaman.org/buku-buku/1001-pernikahan-perceraian-pernikahan-kembali
http://dbecinta.blogspot.com/2012/11/beberapa-pendapat-dan-alasan-keliru-seputar-hidup-menjadi-jomblo.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar